Kisah Sedih Nenek Penjual Telur Asin yang Setiap Malam Tinggalnya di Masjid
Setiap orang memiliki nasib yang berbeda-beda, dimana
mungkin kalau di layar kaca keseringan dilihat orang-orang dengan harta yang
serba kecukupan. Akan tetapi beberapa kali juga terlihat orang tak mampu, dan
bahkan untuk hidup saja sudah kesusahan.
Nenek berikut menjadi salah satu yang mungkin perlu
mendapatkan perhatian lebih, dikarenakan untuk hidup saja sudah kesusahan. Sehingga
dirinya tidak memiliki rumah, dan pada akhirnya tinggal di masjid setiap malam.
Cerita seseorang nenek penjual telur berumur 100 tahun viral
di media sosial serta menuai simpati publik. Nenek tersebut masih senantiasa
berjualan di umurnya telah sangat tua serta cuma mendapatkan pemasukan yang
sangat sedikit.
Dalam suatu video yang diunggah oleh akun Instagram@f.
anandaputri, Selasa( 16/ 3/ 2021) nampak seseorang nenek berjilbab gelap yang
lagi memegang satu kantong plastik berisi telur asin.
Pengunggah video lalu menggambarkan cerita perjuangan sang
nenek dalam mencari nafkah di umurnya yang telah sangat senja.
Dalam kolom penjelasan video tersebut dipaparkan kalau nenek
penjual telur asin itu bernama Mak Icih. Dia masih tekun serta semangat
berjualan walaupun umurnya telah menggapai 1 abad.
” Mak Icih berumur 100 tahun seseorang penjual telur asin
keliling yang berasal dari Cimekar, Cibiru. Mak berjualan naik kereta dari
Cimekar Cibiru ke Rancaekek,” tulis akun@f. anandaputri.
Dipaparkan pula kalau Mak Icih menjual telur asin kepunyaan
bosnya. Tiap kali berjualan, Mak Icih bawa kurang lebih 30 butir telur yang
tiap butirnya dijual dengan harga Rp 3. 500.
Sehabis berakhir berjualan, Mak Icih wajib kembali menemui
bosnya buat menyetorkan hasil penjualan.
” Telur asin emak diambil dari bosnya serta wajib setor ke
bosnya. Sekali ambil emak sangat dapat membawa 30 biji telur sebab dikasih
segitu sama bosnya. Telor asinnya emak jual dengan harga 3. 500/ biji. Sehabis
jualan emak wajib setor ke bosnya,” lanjut akun tersebut.
Dalam uraian yang ditulis akun@f. anadaputri, Mak Icih
diucap tidak mempunyai rumah tinggal. Oleh sebab itu, buat istirahat tiap hari
Mak Icih wajib tidur di masjid.
” Sekali jualan sangat cuma 5000 rupiah yang didapat emak.
Emak kerap tidur di masjid karna emak tidak memiliki rumah,” tulis akun
tersebut.
Dikala hendak naik kereta buat menjual dagangannya, Mak Icih
diucap pernah terjatuh sebab terdsak oleh penumpang lain. Dia apalagi
tersungkur sampai mukanya terbentur bebatuan yang terdapat di dekat rel kereta.
” Emak pernah terjatuh di kereta karna terdorong penumpang
yang naik. Hingga muka emak tersungkur jatuh ke batu rel kereta api,” lanjut
akun tersebut.
0 Response to "Kisah Sedih Nenek Penjual Telur Asin yang Setiap Malam Tinggalnya di Masjid"
Post a Comment