Bocah Ini Jualan Cilor Agar Bisa Beli Sepeda
Setiap anak tidak memiliki nasib yang sama, dimana ada beberapa
diantara mereka yang masih harus berjuang keras demi memenuhi kehidupannya,
akan tetapi ada beberapa kalangan yang sudah menerima apapun keinginannya.
Salah satu penderitaan anak kecil yang tak bisa menikmati
masa kecilnya dengan bahagia yakni bocah asal cibadak berikut. Dimana ketika
dirinya ingin memiliki sepeda, harus berjuang keras terlebih dahulu berjualan
cilor.
Khorul Anwar. Seorang bocah 10 tahun warga Kecamatan
Cibadak, Kabupaten Sukabumi rela jadi tukang aci telor (cilor) keliling demi
mewujudkan keinginannya. Pekerjaan tersebut Ia lakukan agar bisa menabung untuk
membeli sepeda.
Setiap harinya, tubuh kecil Khorul Anwar membawa tanggungan
cilor yang dibuat oleh sang ayah. Ia biasa berkeliling ke kampung tetangga,
cukup jauh dari rumahnya di Kampung Bungbulang RT 001 RW 005, Desa Ciheulang
Tonggoh.
“Dia pengen sendiri, enggak ada yang nyuruh. Katanya pengen
bisa nabung buat beli sepeda,” ujar Ai Siti Rahmah (37), ibunda Khorul ditemui
jurnalsukabumi.com di rumahnya, Senin (5/7/2021).
Khorul adalah anak kedua dari pernikahan Ai Siti Rahmah dan
suaminya Abdurohman. Ia lahir di tengah keluarga yang sangat sederhana.
Kesehariannya, ayah Khorul berjualan cilok keliling.
Penghasilannya belum cukup untuk menabung dan membelikan Khorul sepeda.
“Khorul bilang, kalau belum bisa beli bikinin tanggungan
aja. Biar khorul bisa jualan dan nabung,” tutur Ai.
Semangat Khorul bukan isapan jempol belaka. Setelah
tanggungan tersedia dengan sejumlah peralatannya, Khorul tak pernah absen untuk
jualan setiap hari.
Hingga saat ini, Khorul sudah berjualan cilor sekitar 10
bulan. Meski begitu, uangnya tabungannya belum juga cukup untuk membeli sepeda.
“Soalnya kan kadang kepake buat beli popok kakaknya.
Kakaknya sakit, enggak bisa jalan dari umur dua tahun sampai sekarang udah 15
tahun. Kadang kepake sama bapaknya buat berobat kalau bapaknya sakit,” tutur
Ai.
Dalam sekali jualan, Khorul paling banyak bisa mengumpulkan
omset Rp 80 ribu. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 50 ribu diantaranya harus
dibelanjakan untuk bahan-bahan jualan cilor.
“Paling gede dapet Rp 80 ribu lah. Kadang Rp 50 ribu, atau
Rp 40 ribu. Sering juga nombok,” tutur Ai.
Ai menambahkan, selain keliling kampung, Khorul tak malu
untuk mangkal di sekolah. Jika sampai sore dagangannya tak habis, Khorul
menjualnya sambil ikut pengajian.
“Dia pengen banget sepeda. Tapi sampai sekarang tabungannya
belum cukup,” tambahnya.
Di tengah keterbatasannya, Ai berharap anaknya tidak patah
semangat. Ia berharap anak-anaknya selalu diberkahi rezeki yang cukup untuk
sekolah, dan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya.
Khorul tampak ceria meski harus berjualan. Meski sering
bertemu teman-teman seusianya, Khorul terlihat tak malu berjualan.
“Saya berjualan dengan keinginan sendiri dan hasil jualan,
saya sisihkan untuk modal, jajan sekolah dan beli sepedah,” kata Khorul.
“Mudah-mudahan aja bisa kebeli sepeda,” pungkasnya.
0 Response to "Bocah Ini Jualan Cilor Agar Bisa Beli Sepeda"
Post a Comment